Adsense

Rumahku batu kali yang airnya mengalir menembus malam
bersenyawa dengan doa yang paling subuh di dedaun
tak ada jendela pun pintu sebagai lantaran tempat
mengaji tangan dan kaki untuk mampu berkata
tentang saksi-saksi yang tak tersedia di pelataran toko.

Rumahku tanah berdinding tanah berlantai tanah beratap tanah
aku tanah basah dari gurun yang paling tandus di matamu
kaktus yang mampu bertahan di tengah badai pasir mewujud angin
di matamu aku terkunci pada ruang sakral
bertapa pada tujuh arah mata angin
rumahku sunyi sesunyi deras air kali.
Next
Newer Post
Previous
This is the last post.

0 comments:

Post a Comment

 
Top